Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Whistleblowing System Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi
DOI:
https://doi.org/10.53695/sintesa.v1i1.306Abstract
Penelitian imi bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Whistleblowing system yang meliputi total asset. Good coorporate governance dan Audit internal : (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Periode2016-2019 di Bursa Efek Indonesia). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantiatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi data yang bersumber dari laporan tahunan Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pengumpulan sampel yang dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yang sesuai dengan kriteria, diperoleh sampel penelitian sebanyak 44 perusahan. Teknik analisis data dengan analisa uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis yang meliputi koefisien determinasi, uji f, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total asset tidak berpengaruh terhadap penerapan Whistleblowing system. Good coorporate governance berpengaruh terhadap penerapan Whistleblowing system, dan Audit internal berpengaruh terhadap penerapan Whistleblowing system pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan total asset, good coorporate governance, dan audit internal berpengaruh signifikan terhadap penerapan Whistleblowing system pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.References
Alam, Muhammad Dimar. 2014. Persepsi Aparatur Pemerintah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang Terhadap Fraud Dan Peran Whistleblowing Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pendeteksian Fraud. jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 2, No 2.
Albrecht, W. Steve. 2009. Fraud Examination, Fourth Edition. Ohio. Cengange Learning.
Amrizal, A. 2004. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Oleh Internal Auditor. BPKP.
Asep Saefuddin, et. all.,(2009). Statistika Dasar. Bandung: Grasindo.
Boynton, William C., Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2002.Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Budgetary participation and slack on the theory of planned behavior. The International Journal of Organizational Innovation, 5(4), 91–99.
Coram, P., et al. 2008. Internal Audit, Alternative Internal Audit Structure and The Level Of Misappropation Of Assets Fraud. Accounting and Finance 48 (543-559).
Cressey, D. (1953). Other people’s money: A study in the social psychology of embezzelement. Free press: Glenloe, IL.
Davies, M. (2009). Effective working relationships between audit committees and internal audit: The cornerstone of corporate governance in local authorities, a welsh perspective. Journal of Management Governance, 13, hal. 41-73.
Devine, Tom and Tarek F. Maassarani. 2011. The Corporate Whistleblower’s Survival Guide. California. Berrett – Koehler Publishers, Inc.
Dutta, Uttam Kumar. (Tanpa Tahun).Whistle-Blower Mechanism at Corporate Governance : A Study Based On System. Handbook of Research on Strategic Business Infrastructure Development and Contemporary Issue in Finance.
Ernst & Young. (2012). Fraud incident handling management, meeting the challenges of fraud. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 4). Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 6). Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hassink, Harold et all. 2007. A Content Analysis of Whistleblowing Policies of Leading European Companies. Journal of Business Ethics 75 : 25 – 44.
Hazlina binti Shaik Md Noor Alam. 2009. Whistleblowing and Corporate Governance Accidental Allies Or Lifetime Partners. International Conference On Corporate Law (ICCL)
Herusetya, Antonius.2002.Dampak Undang – Undang SarbanesOxley 2000 Terhadap Profesi Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Krida Wacana.
Lee, Gladys and Neil Fargher. 2013. Companies’ Use Whistleblowing to Detect Fraud : An Examination of Corporate Whistle-Blowing Policies. Journal Business Ethics 114 : 283 – 295.
Nixson, Kalo, S., Kamello, T., & Mulyadi, M. (2013). Perlindungan Hukum terhadap Whistleblower dan Justice Collaborator dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. USU Law Journal, 2(2), 40–56.
Park, H., & Blenkinsopp, J. (2009). Whistleblowing as planned behavior - A survey of south korean police officers. Journal of Business Ethics, 85(4), 545–556. https://doi.org/10.1007/s10551-0089788-y
Park, H., Rehg, M. T., & Lee, D. (2005). The influence of confucian ethics and collectivism on whistleblowing intentions: A study of South Korean public employees. Journal of Business Ethics, 58(4), 387–403. https://doi.org/10.1007/s10551-0045366-0
Read, W. J., & Rama, D. V. (2003). Whistleblowing to internal auditors, Managerial Auditing Journal, 18(5), 354-362.
Sabang, M. I. (2013). Kecurangan, status pelaku kecurangan, interaksi individukelompok, dan minat menjadi whistleblower (Eksperimen pada Auditor Internal Pemerintah). Universitas Brawijaya.
Sari, Maya. (2018). Penerapan Good Coorporate Governance dalam meningkatkan kinerja keuangan. Prosiding : The nasional Conferences Management and Bussines (NCMAB) 2018 “Pemberdayaan dan Penguatan Daya Saing Bisnis Dalam Era Digital”
Siti, Aliyah. (2015). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pegawai dalam melakukan tindakan Whistleblowing. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis. Vol 12.No 2.
Shahid, A. U. (2015). A descriptive study of association of whistle blowing activities and auditing practices in listed companies of Lahore Stock Exchannge. American Journal of Economics, Finance and Management, 1(3), 136-152.
Shawver, T. (2011). The Effects of Moral Intensity on Whistleblowing Behaviors of Accounting Professionals. Accounting, Journal of Forensic & Investigative, 3(2), 162–190. Su, C.-C., & Ni, F.-Y. (2013).
Worlton, Amy E.. 2005. EU Widens Security ofSOX Whistleblower Hotline.
Diakses dari www.wileyrein.com pada tanggal 11 Maret 2014.