Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
DOI:
https://doi.org/10.53695/sintesa.v1i1.421Abstract
Bawang merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan bagi kehidupan manusia. Salah satunya digunakan sebagai bumbu pelezat yang tidak dapat dipisahkan dari makanan sehari hari masyarakat di Indonesia. Bawang merah memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dilihat dari kebutuhan terhadap komoditas ini yang semakin meningkat. Sehingga hal ini menjadi motivasi bagi petani bawang merah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan di Kecamatan Simanindo yang merupakan salah satu sentra produksi di Kabupaten Samosir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani bawang merah di Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Metode penarikan sampel menggunakan accidental sampling dan berjumlah 85 petani bawang merah. Penentuan responden ditentukan secara purposive. Analisis data adalah deskriptif, analisis pendapatan serta analisis R/C dan B/C rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata luas tanam petani bawang merah di Desa Cinta Dame adalah seluas 0,098 ha untuk dijadikan lahan untuk menanam bawang merah. Pendapatan yang diperoleh dari usahatani bawang merah selama satu musim tanam adalah sebesar Rp 6.828.281 untuk rata-rata luas lahan 0,098 ha. Pendapatan tersebut diperoleh dari rata-rata penerimaan usahatani bawang merah sebesar Rp 9.402.941 dikurangi dengan dan rata-rata biaya usahatani sebesar Rp 2.574.660. Nilai R/C dan B/C yang diperoleh untuk usahatani bawang merah sebesar 3,56 dan 2,65. Sehingga dapat dikatakan usahatani bawang merah di Desa Cinta Dame layak untuk diusahakan dan menguntungkan.References
Abubakar, Rafesh dan Khaidir Sobri. 2014. Usaha Tani Agribisnis. Palembang: UMP Fakultas Pertanian
Antara Sumut. 2014. Badan Ketahanan Pangan Samosir Kembangkan Bawang Merah. Edisi Kamis, 23 Oktober 2014.
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 2014. Samosir dalam Angka, 2015
Daini, Ratna, dkk. 2020. Pengaruh Modal Dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan Petani Kopi Di Desa Lewa Jadi, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah. Journal Of Islamic Accounting Research. Vol 2 No. 2.
Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Direktorat Jenderal Hortikultura, 2008. Produksi Tanaman Sayuran dari http://hortikultura.pertanian.go.id.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Harmono dan Agus Andoko. 2005. Budidaya dan Peluang Bisnis. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Herlita, Mona, dkk. 2016. Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah (allium ascalonicum) di Desa Sei.Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar. Jom Faperta Vol. 3 No. 1 Februari 2016.
Hernanto, F. 1994. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kasim, S. A. 1997. Ekonomi Produksi Pertanian. Fakultas Pertanian Unlam. Banjar Baru.
Rahardi, F dan Rudi Hartono. 2003. Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rodenburg M. 2006. Perbaikan Produksi Bawang Merah dan Pengembangan Sumberdaya Air di Pulau Samosir. PT. East West Seed Indonesia (EWSI). Purwakarta.
Soekartawi, 1995. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri. Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.
Soekartawi. 2001. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Penerbit Rajawali Press. Jakarta.