Makanan dan Ekspresi Budaya Dalam Ritual Keagamaan Orang Jawa Deli di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang
DOI:
https://doi.org/10.53695/sintesa.v1i1.524Abstract
Ritual digunakan untuk melewati berbagai tahap siklus hidup manusia. Beberapa suku bangsa di Indonesia menyajikan makanan yang dianggap sakral, termasuk orang Jawa Deli. Makanan dan fungsinya secara simbolis direpresentasikan sebagai ungkapan rasa hormat dan pengabdian masyarakat Jawa terhadap leluhur yang telah meninggal. Slametan adalah ritual yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat Jawa untuk memperingati hari-hari penting dan sakral. Hampir semua dari keempat jenis slametan ini memasukkan unsur makanan dalam pelaksanaannya. Unsur makanan hampir selalu dihadirkan sebagai alat yang digunakan untuk mewakili ungkapan rasa syukur seseorang.References
Geertz, C. (1981). Abangan, Santri, Priyayi dalam masyarakat Jawa. Pustaka Jaya.
Geertz, H. (1981). Aneka budaya dan komunitas di Indonesia. Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.
Indiarti, W., & Nurchayati, N. (2019). OLAH RASA UJUNG TIMUR JAWA: Makanan Ritual dalam Kebudayaan Osing. Elmatera Publishing. https://doi.org/10.14203/press.262
Khairani, L. (2020). The Change of Identity of the Javanese Deli through a Marriage Ceremony. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(4), 3976–3982. https://doi.org/10.33258/birci.v3i4.1466
Muhammad, N. (2013). Memahami Konsep Sakral Dan Profan Dalam Agama-Agama. Substantia, 15(2), 268–280. http://webcomche.
Siti Aisyah. (2017). TRADISI KULINER MASYARAKAT MINANGKABAU: Aneka Makanan Khas Dalam Upacara Adat dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman. Majalah Ilmiah Tabuah, 21, 29–47.
Zainal, A. (2014). Sakral dan Profan dalam Ritual. Al-Izzah, 9(1), 61–71.