Pelatihan Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi sebagai Pembuatan Biogas untuk mengatasi Kelangkaan
DOI:
https://doi.org/10.53695/jas.v1i1.45Keywords:
kotoran ternak, sapi, biogasAbstract
Kebijakan Pemerintah yang mengkonversi minyak tanah (fosil) ke LPG (Liguid Petroleum Gas) yang dimulai sejak tahun 2007 lalu, kini mulai menimbulkan masalah terkait ketersedian LPG. Kelangkaan LPG tersebut terjadi pada program LPG bersubsidi 3 kg yang diperuntukan bagi keluarga yang kurang mampu. Kelangkaan ini dapat menimbulkan masalah baru bagi masyarakat yang menggunakan LPG 3 kg yang dimulai dari terhambatnya akatifitas masyarakat untuk memasak hingga harga LPG yang mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini tentunya akan menambah beban hidup bagi masyarakat yang kurang mampu. Kotoran sapi dapat menghasilkan biogas dengan proses fermentasi atau pencernaan kotoran ternak didalam tangki pencerna (digester) dapat berlangsung selama 60 – 90 hari hingga mengandung senyawa yaitu metana ( ) yang mudah terbakar. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas : ± 60 % (metana), ± 38 % (karbondioksida), ± 2 % , , , dan . Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sumber energy alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Selain itu, alokasi biaya hidup keluarga peternak sapi dapat ditekan karena tidak lagi harus membeli LPG. Pada pengujian alat didapat gas pada hari ke 35 sebesar 0,33739 Psi, dan api dapat menyala pada hari fermentasi ke 35 dengan durasi nyala api ±2,5 menit. Nyala api yang terjadi membuktikan bahwa kotoran sapi dapat di fermentasi menjadi biogas yang berfungsi sebagai pengganti gas LPG. Kapasitas drum digetester (150 kg) belum mencukupi untuk memenuhi kebutuan rumah tangga. Pencampuran subtract menggunakan EM4 (Effective Microorganisme), dapat mempercepat proses fermentasi dan pembentukan biogas.Downloads
References
Fentenot, J.P, L.W Smith and A.L, Sutton 1983. Alternative Untilization Of Animal Waste. J. Anim. Sci. Vol. 57, London.
Hadi, N., 1981. “Gas Bio Sebagai Bahan Bakar”. Lemigas, Cepu
Juangga, 2007, “Proses Anaerobic Digestion”, USU press : Medan
Lazuardy, I., 2008, “Rancang Bangun Penghasil Biogas Model Terapung”, USU Medan
Musanif, J., Wildan A.A., David M.N., 2006. “Biogas Skala Rumah Tangga”. Departemen Pertanian, Jakarta.
Pambudi, A., 2008, “Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif”, http://www.dikti.org/?q=node/99
Salim E.P, 2010, “Rancang Bangun Alat Biogas Dari Kotoran Ternak Sapi Dengan Kapasitas 100 KG”, UMSU Medan
Sahidu, S., 1983. Kotoran Sapi Sebagai Sumber Energi, Dewaruci press, Jakarta
Sembiring., 2004, Pengaruh Berat Tinja Ternak dan Waktu Terhadap Hasil Biogas. Laporan Penelitian. Jakarta
Wahyuni, Sri. 2008. Analisa Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alternatif Berbasis Individu dan Kelompok, Tesis Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
http://tubagusdimas.blogspot.com/2013/04/biogas-ugm-dan indonesia.html