Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Maggot Dengan Sisa Sampah Organik Sebagai Alternatif Pakan Ikan Di Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo
DOI:
https://doi.org/10.53695/jas.v4i3.976Keywords:
Maggot, Pakan Ikan, Sampah OrganikAbstract
Pengabdian masyarakat merupakan suatu wujud gerakan dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat agar memberikan solusi yang inovatif terhadap permasalahan yang ada di masyarakat setempat dan berguna bagi mereka. Sampah merupakan masalah yang selalu ada dalam kehidupan sehari hari baik di kota maupunn di desa. Rata-rata kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah setiap harinya. Sampah yang dibuang di tempat sampah tanpa tindakan lebih lanjut atau ditumpuk begitu saja akan menyebabkan penumpukan dan mencemari lingkungan. Sampah digolongkan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang digolongkan dari bahan bahan organik seperti tumbuhan, sisa makanan, sampah buah buahan dan lain sebagainya. Umumnya masyarakat pedesaan memiliki sampah organik dari hasil perkebunan. Minimnya pengetahuan mengenai penanganan sampah organik menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masalah ini terjadi. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan bagi masyarakat desa tentang alternatif pengolahan sampah organik yang ramah lingkungan dan memberikan berbagai keuntungan lainnya. Maggot merupakan larva pengurai sampah organik yang ramah lingkungan dan memberikan keuntungan berupa kasgot (bekas maggot) sebagai pupuk organik. Selain itu, larva ini juga dapat dijadikan sebagai pakan ikan yang baik karena maggot mengandung banyak lemak yang tinggi dan nutrisi lainnya yang baik bagi ikan. Penggunaan maggot sebagai pengurai sampah organik adalah salah satu alternatif yang inovatif untuk mengatasi permasahan sampah organic di desa binaan. Desa Sempajaya sendiri merupakan desa binaan yang telah dijadikan tempat untuk penyuluhan serta pengabdian dari Universitas Sumatera Utara kepada masyarakat karena masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, maka penyuluhan kembali dilakukan di desa ini.References
Istimal, I., dan A. Muhyidin. 2023. Pengelolaan Sampah sebagai Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Ekowisata. JPMI, 5(01).
Masir, U., A. Fausiah, dan S. Sagita. 2020. Produksi maggot Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia illucens) pada media ampas tahu dan fese ayam. AGROVITAL: Jurnal Ilmu Pertanian, 5(2), 87-90.
Minggawati, I., L. Lukas, Y. Youhandy, Y. Mantuh, dan T. S. Augusta. 2019. Pemanfaatan Tumbuhan Apu-Apu (Pistia stratiotes) Untuk Menumbuhkan Maggot (Hermetia illucens) Sebagai Pakan Ikan. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 44(1), 77-82.
Novianto, I., M. Hudha, A. O. Pristisahida. 2022. Implementasi IoT pada Monitoring Suhi dan Kelembaban Media Budidaya Maggot Berbasais Wemos D1 Mini. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(9): 3115-3126.
Nurhayati, L., L. M. C Wulandari, A. Bellanov, R. Dimas, dan N. Novianti. 2022. Budidaya Maggot Sebagai Alternatif Pakan Ikan Dan Ternak ayam Di Desa Balongbendo Sidoarjo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(3): 1-8.
Rozanna, Dewi. dan Novi Sylvia. 2022. Pengelolaan Sampah Organik Untuk Produksi Maggot Sebagai Upaya Menekan Biaya Pakan Pada Petani Budidaya Ikan Air Tawar. Jurnal Malikussaleh Mengabdi, 1:1, 11-20.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.