Analisa Kebutuhan Angkutan Taksi di Bandara Kualanamu Kabuapaten Deli Serdang

Authors

  • Irma Dewi Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Rizki Efrida Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Suhendi Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.53695/jm.v2i1.716

Abstract

Analisa kebutuhan angkutan taksi di Bandara Kualanamu dilakukan pada trayek Kualanamu – Medan. Kebutuhan jumlah armada optimal dapat dihitung berdasarkan metode Break Even Point (BEP), dengan meninjau prinsip keseimbangan antara pendapatan operator dan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dengan metode DLLAJ. Pendapatan operator itu sendiri berdasarkan tarif dengan menghitung Load Factor. Komponen yang akan dihitung untuk mengetahui biaya operasi kendaraan dengan metode DLLAJ adalah biaya langsung dan biaya tak langsung. Hasil analisa menunjukkan bahwa rata–rata jumlah penumpang/hari sebanyak 130 penumpang dengan nilai Load Factor sebesar 34%. Pendapatan rata–rata yang diperoleh per tahun adalah Rp. 109.500.000,- dan biaya operasional kendaraan rata–rata pertahun adalah Rp. 132.130.000,-. Dengan demikian pengalokasian 380 unit kendaraan belum memenuhi kondisi keseimbangan bagi usaha operator, dikarenakan selisih antara pendapatan/kend/thn dengan biaya operasional kendaraan bernilai negatif. Kebutuhan jumlah armada pada bandara Kualanamu berdasarkan tarif yang ditentukan oleh pemerintah adalah sebanyak 380 unit kendaraan, sedangkan kebutuhan jumlah armada berdasarkan tarif yang berlaku dilapangan sebanyak 315 unit kendaraan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

11-09-2022

How to Cite

Irma Dewi, Rizki Efrida, & Suhendi. (2022). Analisa Kebutuhan Angkutan Taksi di Bandara Kualanamu Kabuapaten Deli Serdang. Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil), 2(1), 66–72. https://doi.org/10.53695/jm.v2i1.716